Investigasi Gamers Nexus: ASRock Menyesatkan Pengguna Tentang Penyebab Kegagalan Ryzen 9000

Laporan tentang kegagalan massal prosesor AMD Ryzen 9000, khususnya model 3D-cache yang dipasang pada motherboard ASRock, terus berdatangan dari pengguna di seluruh dunia. Saluran Gamers Nexus telah menerbitkan hasil penyelidikan besar yang mempertanyakan sikap resmi ASRock mengenai penyebab malfungsi ini.

Masalah ini telah diamati sejak awal tahun. Dalam waktu itu, ASRock telah merilis beberapa pembaruan BIOS, namun tidak ada yang berhasil menyelesaikan masalah tersebut. Awalnya, perusahaan mengarahkan perhatian pada potensi masalah boot dan bahkan mengisyaratkan adanya kotoran asing di soket CPU, secara efektif mengalihkan kesalahan kepada kesalahan perakitan pengguna.

Kemudian, perwakilan ASRock mengubah posisi mereka, menyatakan bahwa penyebabnya terletak pada pengaturan untuk fitur auto-overclocking Precision Boost Overdrive (PBO). Mereka mengklaim bahwa batas arus TDC dan EDC yang tinggi dapat menyebabkan degradasi chip. Sebagai solusi, mereka menawarkan versi BIOS 3.25, yang konon memperbaiki parameter ini. Namun, masalah tersebut tetap ada.

Pengujian independen oleh Gamers Nexus mengungkapkan bahwa nilai TDC dan EDC dalam BIOS baru hampir tidak berubah dari versi sebelumnya, dan kinerja CPU juga tetap sama. Ini secara langsung bertentangan dengan klaim ASRock yang menyatakan telah melakukan penyesuaian signifikan pada pengaturan ini.

Penyelidikan juga mengungkapkan ketidakkonsistenan dengan kewajiban garansi ASRock. Meskipun ada janji publik untuk menanggung biaya pengiriman dua arah untuk perangkat keras yang cacat, pengguna melaporkan bahwa mereka terpaksa membayar sendiri untuk mengirim kembali motherboard yang gagal. Ini menunjukkan bahwa ASRock tidak hanya gagal menyelesaikan masalah inti CPU yang terbakar di papan mereka tetapi juga tidak sepenuhnya menghormati janji garansi mereka.

Sampai saat ini, baik ASRock maupun AMD belum memberikan solusi akhir dan efektif. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah insiden yang terkonfirmasi telah melampaui 280. Komunitas terus mengumpulkan informasi dalam upaya untuk menemukan benang merah, tetapi penyebab kegagalan massal ini tetap menjadi misteri dan, sepertinya, jauh dari penyelesaian.