
Penulis 'Game of Thrones' Berpose dengan Keturunan Serigala Dire yang 'Dihidupkan Kembali' — Punah Selama Lebih dari 10.000 Tahun

Kemarin, startup yang berbasis di Texas, Colossal Biosciences, mengumumkan "de-ekstinsi" serigala dire — sebuah spesies yang menghilang lebih dari 10.000 tahun yang lalu. Berita ini dengan cepat menjadi sorotan, dan majalah Time bahkan menampilkan salah satu hewan tersebut di sampul edisi terbarunya.
Dengan menggunakan DNA yang diekstraksi dari sisa-sisa fosil, para ilmuwan berhasil merekonstruksi ciri-ciri serigala dire dengan mengedit genom serigala abu-abu modern. Secara total, mereka memperkenalkan 20 editan di 14 gen. Genom yang dimodifikasi kemudian ditanamkan ke dalam sel telur anjing domestik, yang membawa kehamilan hingga melahirkan.
Perusahaan ini telah memperkenalkan tiga anak anjing. Lahir di musim gugur, Romulus dan Remus dinamai setelah pendiri mitos Roma, yang terkenal dibesarkan oleh seekor serigala betina. Anak anjing ketiga, Khaleesi, lahir di musim dingin — sebagai penghormatan kepada Game of Thrones penulis George R.R. Martin, yang mengambil inspirasi dari serigala dire untuk makhluk sigil rumah ikoniknya. Martin sejak itu berpose untuk foto dengan salah satu anak anjing tersebut.
Serigala dire baru ini menunjukkan banyak fitur dari nenek moyang kuno mereka — tubuh yang lebih besar, rahang yang kuat, dan bulu putih yang mencolok. Namun, beberapa ilmuwan tetap skeptis, berargumen bahwa ciptaan Colossal lebih merupakan hibrida daripada serigala dire yang sebenarnya.
Startup ini tidak berhenti di situ. Rencana masa depan termasuk menghidupkan kembali spesies punah lainnya seperti dodo dan mammoth berbulu.
-
Game of Thrones: Kingsroad Mendapatkan Tanggal Rilis Akses Awal Steam, Pre-Order Sekarang Tersedia
-
Mercurygin berperan sebagai Daenerys telanjang dari Game of Thrones
-
Game of Thrones: Kingsroad Masuk ke Akses Awal Steam dengan Ulasan Campuran
-
Apakah Para Ilmuwan Telah Mengembalikan Serigala Dire? Memecahkan Tonggak Ilmiah Baru
-
“Ini adalah kutukan dalam hidup saya”: George R.R. Martin berbicara tentang bekerja pada The Winds of Winter