Studi EBU Mengungkapkan Setiap Respon Asisten AI Lainnya Dapat Menyesatkan

Studi EBU Mengungkapkan Setiap Respon Asisten AI Lainnya Dapat Menyesatkan

Arkadiy Andrienko

Layanan kecerdasan buatan, yang semakin menggantikan pencarian internet tradisional, secara teratur mendistorsi informasi berita. Ini adalah kesimpulan yang dicapai oleh jurnalis dari 22 organisasi media dalam European Broadcasting Union (EBU). Para spesialis menguji lebih dari tiga ribu respons dari chatbot populer, termasuk ChatGPT, Gemini, Copilot, dan Perplexity, dengan fokus pada akurasi faktual, sumber yang benar, dan kemampuan untuk membedakan fakta dari opini.

Analisis mengungkapkan masalah dengan tingkat keparahan yang bervariasi dalam 81% dari respons. Temuan yang paling mengkhawatirkan adalah bahwa dalam hampir setengah dari semua kasus (45%), sistem membuat setidaknya satu kesalahan signifikan. Selain itu, sepertiga dari jawaban (31%) mengalami masalah atribusi sumber yang serius: sumbernya baik hilang, salah, atau menyesatkan.

Satu dari lima respons mengandung detail yang tidak akurat atau sudah usang. Misalnya, satu asisten memberikan informasi yang salah tentang perubahan legislatif terbaru, sementara yang lain menetapkan posisi pemerintah saat ini kepada seseorang yang telah meninggalkan jabatan beberapa bulan sebelumnya. Di antara model yang diuji, AI Gemini membuat jumlah kesalahan kritis tertinggi, sementara kinerja sistem lainnya kira-kira dua kali lebih baik.

Asisten AI dengan cepat menjadi sumber informasi yang diandalkan. Menurut data dari Reuters Institute, 7% dari semua konsumen berita online kini secara teratur menggunakannya untuk informasi, angka ini meningkat menjadi 15% di antara audiens di bawah 25 tahun. Para peneliti memperingatkan bahwa proliferasi jawaban yang tidak akurat merusak kepercayaan dasar dalam lingkungan informasi digital.

Sementara para peneliti menyoroti masalah dengan keandalan berita yang dihasilkan AI, teknologi yang sama ini mulai bersaing dengan percaya diri di pasar lain, seperti pendidikan. Misalnya, mesin pencari Perplexity baru-baru ini memperkenalkan tutor pembelajaran bahasa, langkah yang sudah berdampak pada harga saham platform pendidikan terkemuka.

    Tentang Penulis
    Komentar0