NVIDIA Mempersiapkan Flagship yang Dipangkas untuk China dan RTX 5080 Super yang Ditingkatkan

Menurut laporan dari dalam, NVIDIA berencana untuk memperbarui jajaran GPU-nya pada akhir tahun ini, dengan dua model utama yang menjadi sorotan: RTX 5080 Super yang ditingkatkan dan RTX 5090D yang dipotong khusus untuk China.

Informasi internal yang bocor menunjukkan bahwa RTX 5080 Super akan hadir dengan memori 24 GB, menjadikannya pilihan menarik untuk beban kerja yang memerlukan bandwidth tinggi. Namun, perubahan terbesar akan terjadi pada RTX 5090D. Awalnya terbatas dalam kemampuan komputasi AI, 5090D kini diperkirakan akan kehilangan hampir 35% dari inti CUDA-nya — turun menjadi 14.080 dari standar 21.760 — dan akan memiliki bus memori yang lebih sempit 384-bit alih-alih 512-bit. VRAM juga akan dikurangi menjadi 24 GB.

Perubahan ini dipicu oleh sanksi AS yang diperketat, yang mulai Juli 2024 melarang ekspor GPU berkinerja tinggi ke China. Sementara pembatasan sebelumnya terutama mempengaruhi akselerator profesional seperti H20, GPU gaming kelas konsumen kini juga menjadi target. Untuk mempertahankan pijakan di pasar China, NVIDIA mengurangi spesifikasi RTX 5090D — tetapi tetap berencana untuk memposisikannya sebagai model unggulan untuk wilayah tersebut.

Para sumber mengatakan bahwa RTX 5090D yang baru, dilengkapi dengan memori GDDR7, bisa diluncurkan secepatnya pada bulan Juli. Namun, harga tetap menjadi misteri. Jika harganya mirip dengan RTX 5080 Ti, itu bisa menarik pembeli. Namun, memposisikannya sebagai kartu kelas atas meskipun ada pemotongan perangkat keras yang signifikan bisa memicu reaksi negatif dari pengguna.

Masalah lain yang mengintai adalah jadwal rilis RTX 5080 Super. Produksi chip menggunakan arsitektur Blackwell di TSMC dilaporkan menghadapi penundaan, yang bisa mendorong peluncuran ke awal 2025. NVIDIA belum memberikan komentar, tetapi analis percaya bahwa perusahaan sedang berlomba melawan waktu untuk mengisi celah pasar sebelum akhir tahun.