Sebuah tim ilmuwan dari China telah memperkenalkan RV32-WUJI, sebuah prosesor 32-bit eksperimental yang dibangun di atas arsitektur RISC-V. Apa yang membedakan chip ini adalah penggunaannya terhadap molibdenum disulfida (MoS₂) — sebuah material dua dimensi yang hanya setebal beberapa atom yang sedang dieksplorasi sebagai alternatif potensial untuk silikon dalam mikroelektronika.
Berbeda dengan graphene, yang merupakan konduktor, MoS₂ memiliki sifat semikonduktor, menjadikannya penting untuk desain transistor. Para peneliti mengatasi tantangan skala dengan menumbuhkan lembaran besar material ini pada substrat safir, mengintegrasikan 5.900 transistor ke dalam prosesor. Meskipun kecepatan jamnya jauh dari praktis untuk perangkat mainstream, ini membuka pintu untuk aplikasi ultra-low-power seperti sensor IoT, di mana masa pakai baterai lebih penting daripada kinerja mentah.
Salah satu terobosan kunci dari proyek ini adalah mengadaptasi MoS₂ ke metode fabrikasi semikonduktor yang ada. Alih-alih doping silikon tradisional, tim menggunakan senyawa aluminium dan emas untuk menyempurnakan perilaku transistor. Optimasi yang didorong oleh AI lebih lanjut meningkatkan keandalan chip, mencapai akurasi yang mengesankan sebesar 99,8% dalam fungsi transistor.
Para ilmuwan mengakui bahwa MoS₂ tidak akan menggantikan silikon dalam waktu dekat, tetapi dapat menciptakan ceruk dalam aplikasi khusus. Penelitian di masa depan akan fokus pada peningkatan stabilitas komponen multi-bit dan meningkatkan kecepatan jam. Proyek ini menandai salah satu langkah nyata pertama menuju elektronik berbasis material 2D, menunjukkan bagaimana semikonduktor alternatif dapat memperluas batasan mikroelektronika sambil mempertahankan kompatibilitas dengan proses manufaktur yang ada.
-
China Memperkenalkan Kabel All-in-One untuk Perangkat Gaming dan TV 8K
-
Memori prototipe diperkenalkan, 100.000 kali lebih cepat daripada rekan-rekan yang ada
-
Lightmatter Memperkenalkan Chip yang Menggunakan Cahaya Alih-alih Listrik
-
78% vs. 21%: AMD Memperlebar Jarak dengan Intel dalam Perlombaan CPU
-
Huawei Meluncurkan Jaringan 10G Pertama di China — Tapi Ada Syaratnya