Pemimpin Franchise Assassin's Creed Tinggalkan Ubisoft Setelah 20 Tahun

Pemimpin Franchise Assassin's Creed Tinggalkan Ubisoft Setelah 20 Tahun

Hennadiy Chemеris
14 Oktober 2025, 19:15

Marc-Alexis Côté, kepala lama dari franchise Assassin's Creed, telah meninggalkan Ubisoft setelah lebih dari dua dekade bersama perusahaan. Kepergiannya terjadi hanya dua minggu setelah manajemen merek diserahkan kepada Vantage Studios—sebuah entitas Ubisoft baru dengan Tencent memegang 25% saham—yang juga akan mengawasi Far Cry dan Rainbow Six.

Laporan menunjukkan bahwa Marc-Alexis Côté ditawari posisi kepemimpinan di Vantage Studios, tetapi ia menolak.

Setelah restrukturisasi organisasi yang diumumkan pada Maret 2025, Marc-Alexis Côté memilih untuk mengejar jalur baru di luar Ubisoft. Meskipun kami sedih melihatnya pergi, kami yakin bahwa tim berbakat kami akan melanjutkan fondasi kuat yang ia bantu bangun.

Kami sangat berterima kasih atas dampak yang telah diberikan Marc-Alexis selama bertahun-tahun, terutama dalam membentuk merek Assassin’s Creed menjadi seperti sekarang ini. Kepemimpinan, kreativitas, dan dedikasinya telah meninggalkan jejak yang abadi pada tim kami dan para pemain kami. Kami mengucapkan terima kasih yang tulus atas banyak kontribusinya dan berharap ia terus sukses dalam semua usaha di masa depan.
— Ubisoft

Côté memulai karirnya di Ubisoft pada tahun 2005 sebagai programmer, kemudian bekerja pada Prince of Persia: The Forgotten Sands sebelum bergabung dengan seri Assassin's Creed dengan Brotherhood. Ia kemudian menjadi desainer level utama dan direktur untuk Assassin's Creed 3.

Sebagai direktur kreatif, ia memimpin Ubisoft Quebec dalam mengembangkan Freedom Cry DLC, Assassin's Creed Syndicate, Assassin's Creed Odyssey, dan Assassin's Creed Shadows. Sejak Maret 2022, Côté telah mengawasi seluruh franchise, termasuk proyek seperti Assassin's Creed: Codename Hexe dan peluncuran Animus Hub (sebelumnya Assassin's Creed Infinity).

Desember lalu, Côté secara publik membela cerita Assassin's Creed Shadows dan protagonisnya Yasuke, mencatat bahwa kritik terhadap permainan tersebut sangat berat bagi tim, dan bahwa penundaan rilis diperlukan untuk memastikan kualitas.

Juga sebelumnya terungkap bahwa Ubisoft membatalkan proyek Assassin's Creed tentang melawan Ku Klux Klan, sebuah keputusan yang menuai kritik dari Ralph Ineson—aktor yang memerankan bajak laut Charles Vane di Assassin's Creed 4: Black Flag.

    Tentang Penulis
    Komentar0