Menciptakan sesuatu yang baru dalam genre "shooter" sama seperti terbang ke luar angkasa. Dan People Can Fly berhasil melakukannya untuk kedua kalinya. Setelah Painkilleryang mendebarkan, para pengembang telah menghadirkan shooter yang sangat baik lainnya — Bulletstorm. Dalam hal adrenalin, permainan ini dengan mudah melampaui pesaing-pesaing terbarunya!
Plot
Grayson Hunt yang karismatik adalah mantan kapten unit khusus "Dead Echo". Suatu hari yang cerah, ia menemukan bahwa pemerintahnya sendiri telah menggunakannya untuk mengeliminasi orang-orang yang tidak diinginkan oleh elit yang berkuasa, serta mereka yang tahu terlalu banyak. Terluka oleh pengkhianatan tersebut, ia membelot dari angkatan bersenjata, membawa seluruh skuadnya bersamanya. Seperti yang bisa Anda bayangkan, "spesialis" dengan kaliber ini tidak pernah benar-benar pensiun, dan Kapten Hunt yang berani kini berkeliaran di galaksi dengan kapal nyaman miliknya, sesekali merampok karavan pemerintah.
Ia akan terus minum, merampok, dan melakukan tindakan tidak bermoral lainnya, tetapi takdir memberinya kesempatan untuk menyelesaikan dendam dengan musuh utamanya — Laksamana Sarrano. Setelah menabrakkan kapalnya ke kebanggaan dan kegembiraan galaksi, musuh yang tak termaafkan itu berakhir di sebuah planet yang telah mengalami bencana ekologis. Populasinya telah bermutasi, dan infrastruktur nyaris tidak dapat menahan tekanan alam untuk menghindari keruntuhan. Satu-satunya penyintas setelah kecelakaan, rekannya (Ishi), setengah-zombifikasi oleh kecerdasan buatan. Singkatnya, situasinya tidak menguntungkan, dan sepanjang permainan, kita akan berusaha untuk memperbaikinya.
Pada dasarnya, setelah pratayang singkat yang saya jelaskan di atas, plot yang mendebarkan dimulai dengan prinsip berlari, menembak, mencambuk, dan menendang segala sesuatu yang bergerak — dan begitu seterusnya hingga akhir. Seiring kemajuan, Hunt tidak ragu untuk berkomunikasi dan mengomentari peristiwa, sehingga darah, tubuh yang terpotong, lelucon, dan sumpah serapah mengalir terus menerus sepanjang permainan. Waktu bermain dihitung dengan tepat — begitu Anda merasa lelah dengan satu lokasi, lokasi berikutnya akan dimuat, dan penulis naskah tidak akan membiarkan Anda merasa bosan!
Gameplay
Sama seperti sebelumnya, People Can Fly telah menyiapkan arsenal senjata yang luas: selain senapan serbu standar dan senapan sniper, ada banyak senjata eksotis. Setiap senjata memiliki mode tambahan selain mode utamanya; misalnya, senapan serbu menggunakan peluru pembakar yang kuat yang membakar musuh dalam satu garis, sementara senjata cambuk dalam mode alternatif merobek segala sesuatu di jalannya.
Gameplay diperluas dengan elemen seperti cambuk dan kemampuan untuk menendang musuh. Cambuk memungkinkan Anda menarik musuh ke arah Anda, sehingga Anda dapat menendang mereka ke jurang atau ke paku. Anda juga dapat menggunakan cambuk untuk mengambil objek dan menjatuhkannya ke musuh. Seiring kemajuan, meningkatkan protagonis dengan mendapatkan poin bunuh akan berguna — poin ini digunakan untuk membeli amunisi dalam permainan dan meningkatkan senjata. Sistem ini bekerja dengan sangat baik, seperti yang diungkapkan oleh Hunt sendiri: "Anda memiliki seleksi alami yang hebat, mereka yang tidak bisa menembak dengan baik tidak akan membeli amunisi."
Mereka yang telah menyelesaikan kampanye utama akan senang dengan mode Echo — di situlah Anda bisa mendapatkan adrenalin dan kesenangan ekstra! Dan bagi para penggemar hardcore, para pengembang telah menyiapkan empat tingkat kesulitan yang berbeda.
Grafis
Siapa yang menyangka bahwa Unreal Engine 3 yang lama masih bisa memberikan visual berkualitas seperti ini? Mungkin tidak ada... tetapi bisa, dan para pengembang telah membuktikannya! Selain bayangan dan efek berkualitas, permainan ini memukau dengan tekstur yang detail. Para desainer level melakukan pekerjaan yang "luar biasa" — lokasi-lokasinya besar, cerah, dan pemandangannya dengan jelas membawa pemain ke planet lain, langsung ke dalam aksi.
Di antara kekurangan yang kurang jelas, dapat dicatat beberapa kekasaran grafis dengan Unreal Engine 3 dan fitur yang belum diterapkan (khususnya melompat).