NVIDIA telah mengalami badai yang nyata tahun ini: sejak Januari, perusahaan telah kehilangan seluruh $1 triliun dari nilai pasar. Saham Tim Hijau juga berada dalam spiral penurunan, turun 29% hingga saat ini.
Para ahli mengaitkan ini dengan penurunan permintaan untuk chip AI, yang sebelumnya memastikan pertumbuhan NVIDIA. Di tengah munculnya kompetitor seperti DeepSeek dan kurangnya imbal hasil, para investor mulai mengevaluasi kembali pendekatan mereka terhadap kecerdasan buatan. Dan keputusan terbaru Microsoft untuk menangguhkan pembangunan pusat data baru menjadi sinyal bagi pasar bahwa bahkan raksasa industri pun tidak yakin apakah layak untuk berinvestasi sebanyak itu dalam pengembangan AI.
Peran yang tidak kalah penting dalam apa yang terjadi diperankan oleh bea masuk terbaru terhadap produsen asing, yang diperkenalkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April. Saham NVIDIA bereaksi dengan menyakitkan, kehilangan 7,3% sekaligus di tengah tarif baru. Mengikuti jejak tersebut, nilai pemimpin pasar teknologi lainnya, termasuk Tesla dan Apple, merosot masing-masing sebesar 10% dan 7%.
Perlu diingat bahwa pada bulan Maret, manajer senior NVIDIA menyalahkan pengguna itu sendiri atas kegagalan RTX 50, yang menyebabkan skandal.