Microsoft Menonaktifkan Prabaca Windows File Explorer untuk Menghentikan Kebocoran Data

Dalam pembaruan terbaru untuk Windows 11, Microsoft telah mengubah cara kerja File Explorer. Sistem sekarang, secara default, memblokir pratinjau file yang diunduh dari web dalam upaya untuk meningkatkan keamanan digital.

Keputusan untuk menonaktifkan fitur pratinjau menangani ancaman potensial. Ditemukan bahwa pratinjau file tertentu, terutama yang mengandung kode HTML, dapat menyebabkan kebocoran hash NTLM. Data ini berfungsi sebagai ID digital pengguna di jaringan perusahaan, dan penyadapan data ini menimbulkan risiko signifikan terhadap informasi rahasia.

Kerentanan ini memungkinkan penipu untuk membuat file berbahaya yang, ketika hanya dipratinjau di panel File Explorer, dapat diam-diam terhubung ke server jarak jauh dan mengirimkan data otentikasi pengguna. Sekarang, ketika mencoba untuk mempratinjau file yang diunduh dari internet, pengguna akan melihat pesan yang menyatakan, "File yang Anda coba buka dapat membahayakan komputer Anda." Kemampuan untuk membuka file dengan mengklik dua kali tetap ada—hanya mode pratinjau yang diblokir.

Jika Anda yakin tentang sumber file tersebut, Anda dapat dengan mudah menghapus pembatasan ini. Cukup klik kanan pada file, pilih 'Properti,' dan centang kotak 'Buka blokir.' Setelah itu, pratinjau akan berfungsi seperti biasa.

Perilaku baru ini berlaku untuk versi saat ini dari Windows 11, serta beberapa edisi server, termasuk Windows Server 2012 R2, 2016, 2019, dan 2025. Pengguna di Windows 10 tidak akan melihat perubahan ini, karena OS tidak lagi menerima pembaruan reguler, kecuali bagi mereka yang terdaftar dalam program Pembaruan Keamanan Diperpanjang (ESU) berbayar.