Pemerintah Jepang telah memulai diskusi dengan OpenAI, berusaha untuk membentuk kembali cara kerja generator video Sora 2 yang baru. Tujuan utamanya adalah untuk menetapkan perlindungan yang kuat untuk kekayaan intelektual yang menjadi tulang punggung ekspor budaya negara, yaitu manga dan anime.
Langkah ini dipicu oleh proliferasi cepat video Sora 2 yang menampilkan karakter-karakter terkenal dari alam semesta seperti Pokémon, One Piece, dan Dragon Ball Z. Menurut Menteri Kekayaan Intelektual Jepang, Minoru Kiuchi, anime dan manga adalah aset nasional yang vital, dan negara harus merespons tantangan teknologi baru dengan memadai.
Inisiatif yang diusulkan membahas pergeseran dari model saat ini, di mana pemegang hak harus secara proaktif melarang penggunaan karakter mereka, menjadi sistem yang memerlukan izin sebelumnya. Seperti yang dicatat oleh Menteri Transformasi Digital Masaaki Taira, pendekatan ini tidak hanya akan mencegah pelanggaran tetapi juga memastikan kompensasi finansial bagi para kreator. OpenAI telah setuju untuk menerapkan fitur penghapusan konten atas permintaan pemegang hak.
Masalah hak cipta bukanlah satu-satunya tantangan yang dihadapi layanan baru ini. Keluhan sebelumnya telah diajukan oleh keluarga tokoh publik yang wajahnya digunakan untuk membuat video tanpa izin. Meskipun ada kontroversi ini, popularitas Sora 2 tetap sangat besar, dengan aplikasi ini diunduh hampir satu juta kali dalam beberapa hari pertamanya.
Perwakilan industri, termasuk raksasa game Nintendo, sejauh ini enggan memberikan komentar tentang situasi spesifik tetapi telah menekankan kesiapan mereka untuk melindungi aset mereka dengan segala cara yang tersedia. Dialog antara pejabat Jepang dan OpenAI sedang berlangsung dan diharapkan menghasilkan aturan baru untuk bidang video generatif yang berkembang pesat.