Data terbaru dari Statcounter menunjukkan bahwa Windows 11 mengalami penurunan langka dalam pangsa pasarnya, meskipun masih memegang posisi terdepan dibandingkan Windows 10. Pada awal September 2025, Windows 11 menguasai 49,02% dari semua PC Windows di seluruh dunia — penurunan sebesar 4,5 poin persentase dari bulan sebelumnya.
Windows 10, yang kehilangan posisi teratasnya pada bulan Juli, sebaliknya mengalami kebangkitan dan kini memegang pangsa 45,65%. Persentase yang tersisa dibagi di antara sistem operasi lama, termasuk Windows 7 dan bahkan Windows XP yang sudah tua, yang masih digunakan meskipun usianya dan kurangnya dukungan resmi dari Microsoft.
Kepopuleran setiap versi OS bervariasi secara dramatis berdasarkan wilayah. Di AS dan Inggris, misalnya, Windows 11 adalah pemimpin yang tak terbantahkan, terpasang di hampir 60% komputer. Namun, gambaran di Eropa terbalik; pengguna di sana jauh lebih mungkin untuk tetap menggunakan Windows 10 yang telah teruji waktu. Pangsa pasarnya di Eropa mencapai 53,01%, dibandingkan dengan Windows 11 yang hanya 43,89%.
Konsumerisme di antara pengguna Eropa ini sangat mencolok mengingat akhir dukungan resmi untuk Windows 10 yang akan segera berakhir, dijadwalkan pada 14 Oktober 2025. Setelah tanggal ini, OS tidak akan lagi menerima pembaruan keamanan reguler.
Namun, mereka yang tidak merencanakan peningkatan segera memiliki opsi cadangan. Berbeda dengan generasi Windows sebelumnya, Microsoft menyediakan program Pembaruan Keamanan Ekstensi (ESU) untuk Windows 10 secara gratis. Ini berarti siapa pun dapat terus menerima patch keamanan kritis selama satu tahun tambahan. Hanya Microsoft yang mengetahui angka instalasi yang tepat, tetapi perusahaan tidak menerbitkan data ini.
Pangsa pasar untuk Windows 10 diperkirakan akan secara bertahap menurun di seluruh dunia dalam beberapa bulan mendatang, karena banyak organisasi dan pengguna individu mulai melakukan migrasi yang direncanakan ke OS saat ini.