Sebuah AI eksperimental yang dikembangkan oleh OpenAI telah mendominasi kategori kecerdasan buatan di Olimpiade Internasional dalam Informatika (IOI) 2025. Model ini mendapatkan skor 533,29 poin — meraih medali emas — dan menempati peringkat keenam secara keseluruhan, hanya kalah dari lima programmer manusia.
Kompetisi ini menampilkan dua putaran yang melelahkan selama lima jam. Peserta menghadapi enam tantangan algoritma C++ tanpa akses internet dan batas ketat 50 pengiriman solusi per tugas. Seperti rekan-rekan manusianya, AI ini hanya mengandalkan basis pengetahuan internalnya tanpa sumber daya eksternal.
OpenAI belum mengungkapkan nama model tersebut tetapi mengonfirmasi arsitektur multi-agennya: komponen khusus mengusulkan solusi yang berbeda, dengan output akhir diambil dari hasil individu terbaik atau kombinasi pendekatan. Kerangka kerja yang sama baru-baru ini menggerakkan AI perusahaan untuk meraih emas di Olimpiade Matematika Internasional 2025.
Perlu dicatat, sistem ini tidak disesuaikan untuk tugas Olimpiade — dirancang sebagai pemecah masalah umum. OpenAI menyatakan bahwa kemajuan dari proyek ini akan memberikan informasi untuk produk komersial di masa depan.