Penggemar musik eksperimental kini memiliki alat untuk komposisi waktu nyata: Magenta RealTime dari Google. Apa yang membedakan AI ini adalah metode tidak konvensionalnya — alih-alih membangun trek lengkap, ia bekerja dengan mikro-fragmen yang hanya berdurasi dua detik.
Teknik ini membuka beberapa keuntungan yang mengejutkan. Pertama, sistem ini berjalan lancar bahkan di laptop standar; demo bekerja dengan andal di tingkat gratis Google Colab. Kedua, musisi dapat menyesuaikan suara secara instan selama proses generasi, mencerminkan improvisasi langsung. AI terus-menerus "mendengarkan" 10 detik terakhir dari keluaran, memastikan transisi yang mulus.
Di balik layar, Magenta RealTime adalah model Transformer dengan 800 juta parameter, dilatih dengan 190.000 jam musik instrumental. Pengguna mengarahkannya dengan teks atau sampel audio, dan sistem ini mengeluarkan potongan berkualitas studio (48 kHz) selama dua detik. Hasilnya terasa seperti bermain bersama algoritma.
Namun, teknologi ini memiliki beberapa keanehan. Karena data pelatihannya, ia menangani genre Barat dengan lebih baik dan tidak dapat menghasilkan vokal yang dapat dipahami. Ada juga sedikit keterlambatan reaksi; perubahan gaya memerlukan waktu 2-3 detik untuk mulai berfungsi. Pengembang sudah bekerja untuk memperpendek keterlambatan tersebut.
Kode sumber dan bobot model kini telah dibuka, memungkinkan penggemar untuk mengutak-atik sistem di balik layar. Saat ini, Magenta RealTime terasa kurang seperti produk yang dipoles dan lebih seperti kotak pasir eksperimental untuk eksplorasi suara. Meskipun demikian, tim menekankan bahwa tujuan mereka bukan untuk menggantikan musisi — tetapi untuk memicu kreativitas spontan dengan memberikan seniman jenis instrumen digital yang benar-benar baru.