Berita Perangkat Keras dan Teknologi AI vs. Buku Teks: ChatGPT Mendorong Perusahaan EdTech untuk Mengecilkan Ukuran

AI vs. Buku Teks: ChatGPT Mendorong Perusahaan EdTech untuk Mengecilkan Ukuran

Arkadiy Andrienko
Baca versi lengkap

Pendidikan daring sedang mengalami pergeseran besar dari format tradisional ke layanan yang didukung AI. Contoh mencolok adalah perusahaan yang berbasis di AS, Chegg, yang baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja 22% dari tenaga kerjanya—248 karyawan—dan menutup kantor di AS dan Kanada. Alasannya? Eksodus massal pengguna yang berbondong-bondong ke alat seperti ChatGPT, yang menawarkan jawaban instan untuk pertanyaan pekerjaan rumah tanpa perlu langganan atau antarmuka yang rumit.

Chegg melaporkan penurunan tajam dalam lalu lintas situs: pada Q1 2025, jumlah pelanggan turun 31%, dan pendapatan turun 30%. Sebagian dari lalu lintas itu sekarang mengalir ke Google, berkat fitur AI Overviews-nya, yang memberikan jawaban cepat langsung di hasil pencarian—memotong platform pendidikan dari sumber utama keterlibatan pengguna mereka.

Mengapa AI memenangkan perlombaan pendidikan:

  • Kecepatan dan kenyamanan: Alat seperti ChatGPT memberikan jawaban dalam hitungan detik—tanpa pendaftaran, tanpa biaya.
  • Bantuan yang dipersonalisasi: AI menyesuaikan penjelasan dengan tingkat setiap pengguna, menawarkan pemecahan langkah demi langkah.
  • Alternatif gratis: OpenAI dan Anthropic bekerja sama dengan sekolah dan universitas untuk menyediakan akses gratis ke platform mereka.

Pergeseran ini menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan bimbingan dan layanan pembelajaran berbayar. Survei menunjukkan bahwa 67% mahasiswa perguruan tinggi di AS sudah menggunakan ChatGPT untuk pekerjaan rumah, dan 42% mengatakan bahwa itu lebih membantu daripada berkonsultasi dengan guru. Tren ini jelas: AI tidak hanya melengkapi pendidikan tradisional—ia mulai menggantikannya.

    Tentang Penulis