AMD dan Samsung Memperlihatkan Permainan 8K yang Tidak Diminta Siapa Pun — Belum

AMD dan Samsung Memperlihatkan Permainan 8K yang Tidak Diminta Siapa Pun — Belum

Arkadiy Andrienko

At NAB Show tahun ini di Las Vegas, Asosiasi 8K memperkenalkan sebuah eksperimen berani: bermain game dengan resolusi 8K dengan 120 frame per detik yang mulus. Pengaturan ini menampilkan PC gaming MAINGEAR kustom yang ditenagai oleh CPU AMD Ryzen 7 9800X3D dan GPU Radeon RX 9070 XT, dipasangkan dengan TV Samsung Neo QLED 8K 65 inci yang dimodifikasi. Dikirim dari Korea Selatan, tampilan ini mendukung Mode Latensi Rendah Otomatis, VRR, dan FreeSync Premium Pro untuk menjaga lag input tetap minimal.

Demo ini menggunakan Horizon Forbidden West, dirender dalam 5K dan kemudian di-upscale menjadi 8K menggunakan FidelityFX Super Resolution dari AMD. Menurut penyelenggara, visual disampaikan melalui HDMI 2.1b dengan kompresi DSC, memastikan pemutaran yang mulus tanpa artefak visual.

Meski tampilan teknis yang mengesankan, baik pengunjung maupun analis industri mempertanyakan nilai praktis dari gaming 8K. Merender pada resolusi ini membutuhkan tenaga empat kali lipat dari 4K, mendorong bahkan GPU flagship ke batasnya. Selain itu, perbedaan visual antara 4K dan 8K hampir tidak terlihat di sebagian besar tampilan konsumen — dan konten 8K asli masih jarang.

Beberapa peserta pameran menunjukkan solusi alternatif. Perusahaan Korea 4By4 mendemonstrasikan peningkatan berbasis AI yang mengurangi beban bandwidth, sementara BZBGear mempersembahkan perangkat keras baru untuk transmisi sinyal 8K. Namun bahkan inovasi ini tidak menjawab pertanyaan yang lebih besar: kapan 8K sebenarnya akan berarti, jika pasar masih belum sepenuhnya menerima 4K?

Untuk saat ini, gaming 8K terasa lebih seperti pameran teknologi daripada langkah praktis ke depan. Seperti yang dicatat oleh para analis, sebagian besar gamer masih memprioritaskan 60 FPS yang stabil di 4K tanpa upscaling — mengejar jumlah piksel mentah bukanlah fokusnya. AMD dan Samsung mungkin sedang melihat ke masa depan — tetapi apakah audiens siap untuk mengikuti?

    Tentang Penulis
    Komentar0