Dalam hanya satu bulan, pangsa pasar global Windows 11 telah melonjak dengan rekor 4,53%, mencapai 42,66%. Sementara itu, Windows 10, yang kehilangan 4,43%, telah turun menjadi 54,23%. Para analis mengaitkan pergeseran ini dengan berakhirnya dukungan untuk Windows 10, yang dijadwalkan pada Oktober 2025. Namun, meskipun ada tekanan dari Microsoft, jutaan pengguna tetap bertahan dengan OS yang sudah dikenal, menciptakan preseden unik dalam sejarah perusahaan.
Sejak Maret 2024, OS terbaru Microsoft telah meningkatkan pangsa pasarnya sebesar 15,98% — dari 26,68% menjadi 42,66%. Peningkatan hampir dua kali lipat ini sangat kontras dengan Windows 10, yang telah merosot dari 69,07% menjadi 54,23% selama periode yang sama, kehilangan 14,84%. Para ahli mencatat bahwa transisi yang cepat seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena versi Windows sebelumnya, termasuk Windows 10, tidak pernah melihat pergeseran pasar yang agresif seperti itu.
Alasan di balik "perlawanan" massal ini bervariasi:
Ironisnya, bahkan Windows XP —tanpa pembaruan sejak 2014 — sedikit mendapatkan pijakan (+0,04% menjadi 0,33%). Windows 7, meskipun turun menjadi 2,22%, tetap menjadi ancaman siber utama, dengan peretas secara aktif mengeksploitasi kerentanannya. Para analis memprediksi bahwa pada Oktober 2025, Windows 11 mungkin mencapai paritas dengan Windows 10, meskipun hasilnya tetap tidak pasti. Satu hal yang jelas: era dominasi Windows 10 akan segera berakhir, tetapi "kematiannya" menjanjikan akan panjang dan menyakitkan bagi seluruh pasar.