NVIDIA tampaknya siap mengguncang pasar GPU dengan mengadaptasi kartu grafis gaming untuk beban kerja kecerdasan buatan. Menurut laporan dari dalam, versi prototipe GeForce RTX 4090 dengan kapasitas VRAM yang mencengangkan sebesar 96GB sudah diuji di laboratorium perusahaan, dengan produksi massal kemungkinan dimulai dalam waktu tiga hingga empat bulan.
Bocoran dari media sosial menunjukkan bahwa insinyur NVIDIA sedang bereksperimen dengan mengalikan kapasitas VRAM dari RTX 4090 standar (24GB) menjadi empat kali lipat. Mencapai 96GB memerlukan penggunaan modul eksklusif 4GB GDDR6X, yang belum tersedia di pasar. Ini menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas dan biaya model yang ditingkatkan—perkiraan awal menunjukkan harganya bisa dua kali lipat dari varian 48GB yang dirumorkan.
Analis berspekulasi bahwa langkah NVIDIA didorong oleh pembatasan ekspor. Dengan China menghadapi kekurangan akselerator AI khusus, negara tersebut bisa menjadi pasar utama untuk RTX 4090 yang ditingkatkan ini. Produksi lokal kartu semacam itu akan memungkinkan perusahaan-perusahaan China untuk melatih jaringan saraf meskipun ada batasan perdagangan.
Para ahli mencatat bahwa 96GB VRAM adalah berlebihan untuk gaming, bahkan dalam resolusi 4K. Namun, untuk rendering, beban kerja model bahasa besar (LLM), dan pemrosesan data besar, kapasitas ini bisa memberikan keuntungan signifikan. Ini secara efektif mengubah RTX 4090 menjadi solusi hibrida, yang berpotensi menjadi alternatif yang lebih terjangkau untuk GPU profesional seperti A100 bagi startup dan institusi penelitian.
NVIDIA belum membuat pernyataan resmi, tetapi industri sudah menahan napas—apakah raksasa hijau ini akan sekali lagi mendefinisikan ulang aturan permainan? Jawabannya harus menjadi jelas pada akhir tahun 2025.