Pada CES 2025, Qualcomm memperkenalkan prosesor Snapdragon X yang dirancang untuk laptop dan mini-PC yang ramah anggaran yang menjalankan Windows. Ini melengkapi jajaran Snapdragon X, yang sudah mencakup model X Plus dan X Elite yang lebih kuat.
Snapdragon X dibangun dengan proses 4nm dan memiliki delapan inti Qualcomm Oryon yang beroperasi hingga 3,0 GHz. Ini memberikan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan dengan Intel Core i5 120U sambil memperpanjang masa pakai baterai.
Fitur utama dari Snapdragon X meliputi:
- Kecerdasan Buatan: Dilengkapi dengan Hexagon NPU yang menawarkan kinerja 45 TOPS, dioptimalkan untuk Microsoft Copilot Plus;
- Grafis: GPU Adreno yang memberikan 1,7 TFLOPS, cocok untuk tugas kantor dan streaming tetapi tidak untuk gaming;
- Dukungan Memori dan Penyimpanan: Memori LPDDR5x hingga 64GB dan NVMe SSD PCIe 4.0;
- Display: Dukungan untuk display internal hingga resolusi QHD pada 120 Hz, bersama dengan hingga tiga monitor UHD eksternal atau dua display 5K;
- Jaringan: Modem Snapdragon X65 5G terintegrasi, Wi-Fi 7, dan Bluetooth 5.4;
- Multimedia: Dukungan untuk codec H.264, HEVC, dan AV1, video 4K HDR, dan kamera hingga 36 MP.
Acer, Asus, Dell, HP, dan Lenovo diperkirakan akan meluncurkan perangkat yang ditenagai oleh Snapdragon X paling cepat pada Q1 2025. Harga untuk laptop dan mini-PC ini akan dimulai dari $600, menjadikannya jauh lebih terjangkau dibandingkan perangkat berbasis X Plus dan X Elite.
Menurut Qualcomm, lebih dari 60 perangkat bertenaga Snapdragon X saat ini sedang dalam pengembangan, dengan jumlah itu diperkirakan akan melebihi 100 pada tahun 2026. Ini menyoroti adopsi yang semakin meningkat dari platform berbasis ARM dalam ekosistem Windows.
Snapdragon X membuka jalan bagi perangkat terjangkau dengan kinerja tinggi dan efisiensi energi, menawarkan pengguna lebih banyak pilihan dan keseimbangan yang menarik antara harga dan kualitas.
Tentang Penulis
Arkadiy Andrienko
Penulis artikel dan berita
Sebagai jurnalis teknologi di VGTimes, saya dengan senang hati membahas GPU terbaru dan mendalami seluk-beluk RPG klasik. Sejak tahun 2018, saya menulis tentang game dan perangkat keras, pengalaman saya di bidang rekayasa suara memungkinkan saya memahami dengan baik nuansa teknologi audio, dan saya selalu mencari sesuatu yang baru di bidang perangkat keras game. Ketika saya tidak menulis tentang teknologi, kemungkinan besar saya sedang menjelajahi puing-puing pasca-apokaliptik di Fallout, mengelola koloni di RimWorld, atau memimpin pasukan di Hearts of Iron IV. Bagi saya, game lebih dari sekadar hobi — ini adalah hasrat yang memberi energi pada potensi kreatif saya dan menjaga hubungan dengan dunia teknologi yang terus berkembang.