Sebuah studio permainan baru yang dimiliki oleh Tencent dan Ubisoft secara resmi dinamakan Vantage Studios. Menurut Eurogamer, studio ini dibuka hari ini dan akan fokus pada pengembangan game baru untuk franchise terbesar Ubisoft, termasuk Far Cry, Rainbow Six Siege, dan Assassin's Creed.
Vantage Studios menggabungkan 2.300 karyawan dari berbagai tim Ubisoft yang berbasis di Montreal (Quebec), Sherbrooke, Saguenay, Sofia, dan Barcelona. Studio ini akan dipimpin oleh Christophe Derennes dan Charlie Guillemot.
Berbeda dengan struktur Ubisoft yang lebih terpusat, Vantage Studios akan beroperasi di bawah model yang kurang terpusat, memberikan setiap tim pengembangan kontrol yang lebih besar atas proyek mereka. Sumber yang akrab dengan situasi ini mengatakan bahwa pendekatan ini akan memungkinkan pengembang untuk merespons dengan lebih fleksibel terhadap perubahan industri dan harapan pemain.
Pendirian Vantage Studios mengikuti periode yang penuh gejolak bagi Ubisoft. Perusahaan mulai mempertimbangkan usaha patungan dengan Tencent pada bulan Januari tahun ini setelah beberapa tahun berkinerja buruk. Pengumuman resmi datang pada bulan Maret, dengan Tencent mengakuisisi saham sebesar €1,16 miliar di bisnis baru ini.
Korporasi China ini akan memegang saham 25% di Vantage Studios dan berfungsi dalam kapasitas penasihat untuk manajemen, tetapi Christophe Derennes dan Charlie Guillemot akan mempertahankan kontrol penuh atas keputusan kreatif dan bisnis. Ubisoft berharap ini akan memberikan tim lebih banyak kebebasan kreatif.
Rencana untuk studio lain, termasuk Massive Entertainment, masih belum jelas. Ubisoft telah menyatakan keinginan agar pengembang mengadopsi model yang lebih terdesentralisasi, mengambil tanggung jawab yang lebih besar atas proyek mereka. Perusahaan saat ini mempekerjakan sekitar 20.000 orang.
Sebelumnya, kami melaporkan tentang jadwal rilis Ubisoft untuk dua tahun ke depan.