Hari ini menandai dimulainya pengujian alpha untuk Shadow of the Road, sebuah permainan peran taktis yang dikembangkan oleh studio kecil Another Angle Games. Namun, penerbitnya tidak lain adalah Owlcat Games — tim di balik Pathfinder: Wrath of the Righteous dan Warhammer 40,000: Rogue Trader. Minggu lalu, kami memiliki kesempatan untuk memainkan permainan ini, dan sekarang kami siap untuk membagikan kesan pertama kami dan menyoroti fitur-fitur paling menariknya.
Shadow of the Road berlatar pada akhir abad ke-19, selama konflik sejarah nyata antara samurai yang setia kepada shogun dan pemberontak kekaisaran yang berusaha untuk memodernisasi Jepang. Namun, sebaiknya tidak menganggap permainan ini sebagai pelajaran sejarah — para pengembang menggunakan peristiwa nyata sebagai dasar tetapi membangunnya dengan elemen fantasi. Misalnya, pasukan kaisar menggunakan teknologi canggih seperti eksoskeleton dan pelontar api, sementara beberapa samurai menggunakan sihir yang sebenarnya.
Cerita berfokus pada dua ronin — Satoru dan Akira — samurai yang kehilangan tuan mereka dalam salah satu pertempuran paling berdarah melawan pasukan kaisar. Untuk memulihkan kehormatan mereka, mereka menerima misi dari Shogun Tokugawa sendiri: untuk menemukan dan melindungi seorang anak laki-laki dengan potensi magis yang mengesankan.
Meskipun ada teknologi steampunk, roh mitos, dan iblis, Shadow of the Road entah bagaimana mempertahankan nada yang realistis. Itu mungkin karena sihir dan gadget futuristik jarang dan misterius daripada umum. Berbeda dengan Divinity: Original Sin 2, di mana setiap NPC acak terasa seperti archmage yang berjalan, elemen fantastis dalam Shadow of the Road menonjol karena kontrasnya dengan hal-hal biasa.
Are you tired of games about samurai?
Ikuti surveiSecara struktural, Shadow of the Road adalah RPG linier di mana pemain bergerak dari satu level ke level berikutnya. Jangan berharap dunia terbuka atau apa pun yang mendekati itu. Menurut para pengembang, kampanye ini seharusnya memakan waktu sekitar 20 jam untuk diselesaikan.
Di satu sisi, pemain yang terbiasa dengan epik RPG yang luas mungkin akan kecewa dengan skala kompak permainan ini. Di sisi lain, penting untuk diingat bahwa ini adalah proyek dari studio kecil. Bisa dibilang lebih baik bagi para pengembang untuk menyajikan RPG 20 jam yang terfokus daripada terjebak dalam rencana yang terlalu ambisius.
Replayability juga patut dicatat. Beberapa level menyimpan rahasia yang mudah terlewatkan pada percobaan pertama, dan pilihanmu mempengaruhi cerita dan akhirannya. Kampanye yang relatif singkat memudahkan untuk kembali dan mengalami jalur alternatif.
Pada intinya, Shadow of the Road adalah tentang pertempuran berbasis giliran. At first glance, ini mengingatkan pada XCOM modern, Wasteland, atau Rogue Trader milik Owlcat. Harapkan mekanik perlindungan, kerusakan parsial, dan sistem poin aksi yang familiar. Namun, Shadow of the Road tidak hanya meminjam ide — ia juga membawa ide-ide baru ke meja.
Salah satu fitur yang menonjol adalah penghapusan lemparan akurasi. Semua serangan di Shadow of the Road dijamin mengenai — tidak ada kegagalan yang membuat frustrasi. Ketidakpastian masih ada tetapi hanya mempengaruhi angka kerusakan akhir, membuat permainan terasa lebih adil tanpa menghilangkan ketidakpastian sepenuhnya.
Mekanik menarik lainnya adalah sistem inisiatif. Setiap unit memiliki statistik yang menentukan seberapa sering mereka dapat bertindak dalam pertempuran. Inisiatif bukanlah hal baru dalam permainan berbasis giliran, tetapi di sini ia dinamis — tindakan tertentu dapat mengubah urutan giliran di tengah pertarungan. Misalnya, mini-boss mungkin menggunakan kemampuan untuk menunda giliran karakter Anda, sementara keterampilan lain dapat melakukan sebaliknya dan memajukan giliran sekutu.
Juga perlu disebutkan bahwa unit menggunakan keterampilan tempur yang mengonsumsi poin aksi, dan kemampuan yang lebih kuat memerlukan beberapa giliran untuk diisi. Misalnya, tembakan terkuat seorang penembak jitu tidak dapat ditembakkan dalam satu giliran — dibutuhkan dua. Jika karakter terkena serangan selama fase pengisian, serangan tersebut terputus.
Kekurangannya? Sistem ini menciptakan beberapa masalah keseimbangan. Akira, yang menggunakan busur, dapat mengganggu beberapa serangan pengisian musuh dalam satu giliran dari jarak yang aman, membuatnya tampak jauh lebih efektif daripada Satoru, yang bertarung dekat dengan katana.
***
Masalah keseimbangan seperti ini — bersama dengan perbaikan lainnya — adalah alasan mengapa pengujian alpha sedang berlangsung. Owlcat Games menggunakan strategi yang terbukti: melibatkan penggemar lebih awal dalam pengembangan. Idealnya, ini akan membantu Shadow of the Road mencapai potensinya. Permainan ini sudah memiliki banyak hal yang menguntungkan — setting yang unik dan pendekatan baru dalam pertempuran. Sekarang ia hanya perlu melanjutkan.
Apa pendapat Anda tentang ide CRPG tentang samurai? Beri tahu kami di kolom komentar.
Do you like role-playing games by Owlcat Games?
Ikuti survei