Kebenaran Tentang 5G: Eksperimen Sel Kulit Menghasilkan Hasil yang Mengejutkan
Arkadiy Andrienko
Sejak teknologi 5G menjadi mainstream, perdebatan tentang keamanannya terus berlanjut. Untuk menguji teori-teori populer, para peneliti di Constructor University di Jerman melakukan eksperimen yang tidak biasa. Mereka mengekspos sel-sel kulit manusia terhadap gelombang elektromagnetik yang mirip dengan yang digunakan dalam jaringan 5G— tetapi dengan intensitas sepuluh kali lipat dari yang diizinkan secara hukum.
Di laboratorium, dua jenis sel — fibroblas (yang membantu memperbaiki jaringan) dan keratinosit (yang membentuk sebagian besar lapisan kulit luar) — diiradiasi pada frekuensi 27 dan 40,5 GHz. Paparan berlangsung dari dua jam hingga dua hari penuh. Untuk memastikan hasil yang tidak bias, para peneliti menggunakan metode buta: beberapa sampel terkena radiasi nyata, sementara yang lain terpapar sinyal yang disimulasikan.
Bahkan setelah 48 jam paparan intens, perubahan pada sel-sel tersebut hampir tidak terukur. “Perbedaan dalam ekspresi gen tidak lebih besar dari fluktuasi biologis normal. Ini mengonfirmasi bahwa 5G tidak menyebabkan kerusakan seluler,” jelas peneliti utama. Ketakutan seputar 5G sering berfokus pada penggunaannya yang menggunakan frekuensi lebih tinggi — hingga 43 GHz. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh studi tersebut, gelombang semacam itu hampir tidak menembus kulit — hanya sekitar 1 milimeter dalam — dan energinya cepat menghilang di lapisan permukaan. Sebagai perbandingan, frekuensi yang lebih rendah seperti yang digunakan dalam 4G dan Wi-Fi (di bawah 3 GHz) dapat mencapai kedalaman hingga 10 milimeter.
Dari klaim bahwa 5G menyebarkan COVID-19 hingga ketakutan akan “pencairan DNA,” mitos tentang teknologi ini bervariasi dan jauh dari kenyataan. Namun, para peneliti menekankan bahwa studi mereka bukanlah bantahan terhadap teori konspirasi — ini adalah bagian dari penyelidikan sistematis yang lebih luas tentang keamanan 5G. “Temuan ini membantu memperjelas gambaran, tetapi penelitian lebih lanjut masih berlangsung,” kata para penulis. Para ahli juga mengingatkan publik bahwa standar keamanan 5G saat ini mencakup margin keamanan 50 kali lipat di bawah tingkat paparan yang berbahaya. Temuan baru ini, dipublikasikan dalam jurnal yang ditinjau sejawat, mendukung regulasi tersebut.
-
Aktris Suara Aloy dari Horizon Menyatakan Kekhawatiran Setelah Video Bocor yang Menampilkan Teknologi AI Baru dari Sony -
Sony Memperkenalkan Teknologi Konsep yang Membawa Gameplay The Last of Us ke Tingkat Realisme yang Sama Sekali Baru -
NVIDIA Memperkenalkan Teknologi Kompresi Tekstur yang Mengurangi Penggunaan VRAM hingga 95% -
AMD memperkenalkan teknologi yang menyederhanakan peningkatan PC -
Cyberpunk 2077 di Nintendo Switch 2 akan Memanfaatkan Teknologi DLSS NVIDIA -
New Arc Line, sebuah RPG steampunk yang menggabungkan sihir dan teknologi, diluncurkan di PC
