Pada pameran CES 2025 tahunan, sebuah perangkat wearable yang inovatif bernama Omi diperkenalkan, menjanjikan untuk merevolusi interaksi sehari-hari dengan kecerdasan buatan. Gadget ini tidak hanya memproses percakapan pengguna, mengekstrak informasi penting dan membuat ringkasan, tetapi juga mengenali niat pengguna melalui analisis gelombang otak. Ia dapat mendeteksi saat sedang diajak bicara, bahkan tanpa kata yang diucapkan.
Saat presentasi, pencipta proyek Nik Shevchenko mendemonstrasikan kemampuan perangkat dengan secara mental mengajukan pertanyaan dan menerima jawaban melalui aplikasi smartphone pendamping. Gadget ini menganalisis gelombang otak dengan satu elektroda, membuatnya kompak dan nyaman digunakan. Di masa depan, perangkat ini diharapkan dapat menangani tugas yang lebih kompleks, seperti menyimpan pemikiran pengguna.
Omi dikenakan pada tali leher atau dipasang di pelipis, tetap aktif setiap saat. Ia membantu memproses tugas sehari-hari, seperti menyiapkan catatan rapat, memberikan jawaban, dan menawarkan rekomendasi. Yang menarik, perangkat ini tidak memerlukan kata bangun — ia selalu siap untuk beroperasi. Daya tahan baterainya bertahan selama tiga hari.
Pengembang telah meluncurkan toko aplikasi untuk Omi, menawarkan 250 aplikasi. Perangkat ini kompatibel dengan layanan eksternal populer, dan sistem operasinya bersifat open-source, meningkatkan kemungkinan integrasi. Untuk pemrosesan data, ia memanfaatkan model dari OpenAI dan Meta, memastikan kecepatan dan akurasi yang tinggi.
Saat ini, Omi digunakan oleh 5.000 penguji yang melaporkan kegunaannya dalam membuat catatan dan melakukan berbagai tugas. Perangkat ini akan diluncurkan di pasar pada kuartal kedua tahun 2025 dengan harga $89.